Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Kelas IV
Pokok Bahasan : Penggunaan Huruf Kapital
Pokok Bahasan : Penggunaan Huruf Kapital
Sumber:googleimage
Ananda sekalian, Penggunaan huruf kapital seringkali menjadi hal yang terabaikan dalam proses menulis. Agar hal tersebut tidak terjadi lagi Berikut akan disajikan aturan dalam penggunaan huruf kapital dalam kalimat.
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
“Besok pagi,” kata Ibu, “dia akan berangkat.”
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
“Besok pagi,” kata Ibu, “dia akan berangkat.”
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Haji Agus, Sultan Hasanuddin
Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Haji Agus, Sultan Hasanuddin
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik, Sekretaris Jenderal, Departemen Pertanian, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur- unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah
Wakil Presiden Adam Malik, Sekretaris Jenderal, Departemen Pertanian, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur- unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
Misalnya:
bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah (yang dipakai sebagai nama).
Misalnya:
tahun Hijriah, bulan Agustus, hari Jumat, hari Galungan, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Misalnya:
tahun Hijriah, bulan Agustus, hari Jumat, hari Galungan, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi (yang menjadi unsur nama diri).
Misalnya:
Gunung Semeru, Kali Brantas
Misalnya:
Gunung Semeru, Kali Brantas
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Misalnya:
Republik Indonesia, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
Misalnya:
Republik Indonesia, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya:
Dr.
M.A.
Tn.
Ny.
Sdr.
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Harto.
Adik bertanya, “Itu apa Bu?”
Surat Saudara sudah saya terima.
Besok Paman akan datang.
Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
Surat Anda telah kami terima.
Misalnya:
Dr.
M.A.
Tn.
Ny.
Sdr.
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Harto.
Adik bertanya, “Itu apa Bu?”
Surat Saudara sudah saya terima.
Besok Paman akan datang.
Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
Surat Anda telah kami terima.
Nah, itulah tadi aturan penggunaan huruf kapital dalam penulisan. Semoga aturan yang telah dipahami dapat Ananda terapkan untuk menulis dengan benar.
Posting Komentar