Menurut Johnson (2008:69) ”Ada tiga prinsip ilmiah dalam CTL yaitu: 1) Prinsip Kesaling-bergantungan 2) Prinsip Diferensiasi 3) Prinsip Pengaturan Diri”. Secara rinci akan diuraikan sebagai berikut:
1) Prinsip Kesaling-bergantungan
Dengan bekerja sama, siswa terbantu dalam menemukan persoalan, merancang rencana, dan mencari pemecahan masalah. Bekerja sama akan membantu mereka saling mendengarkan akan menuntun pada keberhasilan. Prinsip kesaling-bergantungan menuntun pada penciptaan hubungan. Guru yang bertindak menurut prinsip ini akan menolong siswa membuat hubungan-hubungan untuk menemukan makna.
2) Prinsip Diferensiasi
Kata diferensiasi merujuk pada dorongan terus-menerus dari alam semesta untuk menghasilkan keragaman yang tak terbatas, perbedaan, berlimpahan dan keunikan. Prinsip diferensiasi menyumbangkan kreativitas indah yang berdetak di seluruh alam semesta.
3) Prinsip Pengaturan Diri
Prinsip pengorganisasian diri menganugerahi setiap entitas dengan kepribadiannya, kesadarannyatentang dirinya, dan potensinya untuk melanggengkan dirinya dan menjadi dirinya. Keterkaitan prinsip-prinsip pengorganisasian diri, kesaling-bergantungan, dan diferensiasi menjaga ketenangan, keseimbangan, dan keberadaan sistem kehidupan alam semesta.
Berkaitan dengan faktor kebutuhan individu siswa untuk menerapkan pembelajaran CTL guru perlu memegang prinsip pembelajaran menurut Nurhadi (2003:20) yaitu: ”1) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa 2) Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung 3) Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri 4) Mempertimbangkan keragaman siswa 5) Memperhatikan multi-intelegensi 6) Menggunakan teknik-teknik bertanya 7) Menerapkan penilaian autentik”.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip pembelajaran CTL sebagai berikut: 1) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa 2) Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung 3) Mempertimbangkan diferensiasi (keragaman) siswa 4) Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri 5) Memperhatikan multi-intelegensi 6) Menerapkan penilaian autentik. (mps)
DAFTAR RUJUKAN
Johnson, Elain, B. 2008. Contextual Teaching and Learning: what it is and why it’s here to stay. Bandung: MLC
Nurhadi, dan Agus, Gerrad, Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contekstual Teaching And Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM PRESS
1) Prinsip Kesaling-bergantungan
Dengan bekerja sama, siswa terbantu dalam menemukan persoalan, merancang rencana, dan mencari pemecahan masalah. Bekerja sama akan membantu mereka saling mendengarkan akan menuntun pada keberhasilan. Prinsip kesaling-bergantungan menuntun pada penciptaan hubungan. Guru yang bertindak menurut prinsip ini akan menolong siswa membuat hubungan-hubungan untuk menemukan makna.
2) Prinsip Diferensiasi
Kata diferensiasi merujuk pada dorongan terus-menerus dari alam semesta untuk menghasilkan keragaman yang tak terbatas, perbedaan, berlimpahan dan keunikan. Prinsip diferensiasi menyumbangkan kreativitas indah yang berdetak di seluruh alam semesta.
3) Prinsip Pengaturan Diri
Prinsip pengorganisasian diri menganugerahi setiap entitas dengan kepribadiannya, kesadarannyatentang dirinya, dan potensinya untuk melanggengkan dirinya dan menjadi dirinya. Keterkaitan prinsip-prinsip pengorganisasian diri, kesaling-bergantungan, dan diferensiasi menjaga ketenangan, keseimbangan, dan keberadaan sistem kehidupan alam semesta.
Berkaitan dengan faktor kebutuhan individu siswa untuk menerapkan pembelajaran CTL guru perlu memegang prinsip pembelajaran menurut Nurhadi (2003:20) yaitu: ”1) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa 2) Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung 3) Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri 4) Mempertimbangkan keragaman siswa 5) Memperhatikan multi-intelegensi 6) Menggunakan teknik-teknik bertanya 7) Menerapkan penilaian autentik”.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip pembelajaran CTL sebagai berikut: 1) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental siswa 2) Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung 3) Mempertimbangkan diferensiasi (keragaman) siswa 4) Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri 5) Memperhatikan multi-intelegensi 6) Menerapkan penilaian autentik. (mps)
DAFTAR RUJUKAN
Johnson, Elain, B. 2008. Contextual Teaching and Learning: what it is and why it’s here to stay. Bandung: MLC
Nurhadi, dan Agus, Gerrad, Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contekstual Teaching And Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM PRESS
Posting Komentar